BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar belakang
- B. Rumusan Masalah
- Bagaimana perkembangan janin dalam kandungan?
- Apa pengaruh masa kehamilan pada tingkah laku sesudah dilahirkan?
- Bagaimana ibu hamil dalam menjaga kandungannya?
- Apa ciri-ciri bayi yang baru lahir?
- Apa arti tangisan bayi yang baru lahir?
- Mengapa refleksi pada bayi yang baru lahir perlu dilakukan?
- Apa jenis–jenis perkembangan bayi yang perlu diperhatikan?
- C. Tujuan
- Menambah pengetahuan tentang psikologi perkembangan.
- Agar Mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan janin hingga bayi.
- Menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang sudah berkeluarga.
- Sebagai referensi mata kuliah Psikologi perkembangan.
- Memenuhi tugas mata kuliah Psikologi perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN JANIN DALAM KANDUNGAN
Gambar 1 skema mengenai system reproduksi wanita
Proses reproduksi terjadi bila pembuahan terjadi setelah ditentukan secara ilmiah.Sekali dalam 28 hari, seringkali dipertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam satu kandung telur menjadi masak dan bergerak pelan-pelan masuk kedalam rahim. Bila sel telur itu dalam perjalanan berjumpa denga spermatozoa masuk kedalam dinding telur maka terjadi pembuahan
Proses pembuahan terjadi, sel telur dan sel sperma pecah/ lebur kemudian membentuk kromosom-kromosom. Kromosom dari ayah dan ibu tadi kemudian menjadi satu terbentuklah kromosom gabungan dan membentuk bakal keturunan bagi anak yan membawa faktor-faktor keturunan yang sesungguhnya yang disebut gen.
- A. Tahap-tahap kehamilan
- 1. Periode Germinal
- 2. Perkembangan Embrionis
Ketika ketiga lapisan embrio tersebut terbentuk, maka sistem dukungan kehidupan bagi embrio akan berkembang dengan cepat. Sistem dukungan kehidupan ini antara lain:
1) Ari-ari (placenta) merupakan sistem dukungan kehidupan yang berupa sekelompok jaringan yang berbentuk piring yang didalamnya pembuluh darah dari ibu dan anak mengait.
2) Tali pusar (umbilical cord) merupakan suatu sistem dukungan kehidupan yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena yang menghubungkan bayi dengan ari-ari.
3) Amnion merupakan suatu keranjang yang berisi cairan bening yang didalamnya embrio yang sedang berkembang mengapung.
- 3. Periode Fetal
Untuk mempermudah memahami perkembangan janin dalam kandungan ibu hail dan mengetahui ukuran janin secara bertahap, penulis menambahkan tabel proses tumbuh kembang janin sesuai buk referensi yang penulis baca.
Tabel Proses Tumbuh kembang janin
No.
|
UMUR
|
KONDISI
|
Enam minggu setelah pembuahan | Seseorang dinyatakan Hamil. Pada saat ini tulang belakang dan otak bayi baru berkembang. Bentuk belum menyerupai bayi dan ukurannya kurang dari 2,5 cm. | |
Tujuh minggu setelah pembuahan | Benjolan-benjolan kecil muncul yang kelak akan berkembang menjadi tangan dan kaki. Tangan dan kaki mulai terbentuk. Ukuran janin sekitar 2,5 cm. | |
Delapan sampai Sembilan munggu setelah pembuahan | Janin membuat gerakan-gerakan kecil pertama. Bayi sudah memiliki mata tetapi tanpa kelopak. Telinganya mulai terbentuk. Pada masa ini ukuran kepalanya lebih besar dari organ lainnya. Menunjukan bahwa sel saraf berkembang dengan optimal. Ukuran janin 5- 7,5 cm. | |
Dua belas minggu setelah pembuahan | Pada saat ini bayimulai tampak seperti bayi. Kepalanya terlalu besar untuk tubuhnya dan indra perasaannya menjadi lebih sempurna. Saraf olfactory (bagian otak yang berhubungan dengan indra penciuman) telah berkembang dan ekspresi wajah mulai berkembang. Ukuran bayi pralahir7,5-10 cm. | |
Empat belas minggu setelah pembuahan | Bayi pralahir kini dapat melakukan fungsi fisik internal seperti menelan. Ia bereaksi terhadap temperatur dan dapat membedakan rasa pahit dan manis. Ia telah memiliki kuku jari tangan dan kaki mungil. Mata menjadi peka terhadap cahaya. Ukuran bayi pralahir sekitar 12,5 cm. | |
Delapan belas minggu setelah pembuahan | Bayi pralahir dapat memejamkan matanya. Bulu mata, alis dan rambutnya mulai tumbuh. Dalam waktu 3-4 minggu kedepan ibu sudah dapat merasakn gerakan bayi. Perkembangan otak semakin cepat. Ukuran bayi pralahir sekitar 20 cm. | |
Dua puluh dua minggu setelah pembuahan | Bayi pralaihir sudah mempunyai masa tidur dan jaga yang dapat dirasakan ibunya. Selain detak jantung ibunya dan suara biologis lainnya, dan kini bayi dapat mendengar suara-suara diluar rahimdan peka terhadap sentuhan. Ukuran bayi sekitar 28 cm. | |
Dua puluh enam mingggu setelah pembuahan | Pada masa ini bayi pralahir dilapisi oleh lapisan pelindung yang disebut venix. Tendangan bayi menjadi lebih sering dan kencang. Berat bayi menjadi dua kali lipat selama empat minggu terakhir. Ukuran bayi pralahir sekitar 30 cm. | |
Tiga puluh minggu setelah pembuahan | Paru-paru bayi menjadi lebih matang dalam persiapannya untuk menghirup udara. Ia sudah mulai menghisap jempol dan badannya semakin berat. Ukuran bayi pralahir sekitar 40 cm. | |
Tiga puluh empat setelah pembuahan | Pada saat ini posisi kepala bayi berada di bawah dan tidak mempunyai tempat lagi untuk berputar-putar. Tendangannya sangat terasa. Ukuran bayi pralahir 42 cm. | |
Tiga puluh delapan setelah pembuahan. | Bayi pra lahir kini sudah dianggap sempurna. Kepalanya berada di bawah kearah tulang pinggul ibu dan siapuntuk lahir. |
- B. Faktor-Faktor yang Berpengaru Terhadap Prenatal
a) Sikap Ibu
Sikap seorang ibu yang tidak menginginkan (menolak) janin itu ada dan kemudian ibu itu menerima janin dengan keterpaksaan, tetapi setelah janin itu berkembang dalam kandungan dan kemudian anak dilahirkan, seorang ibu itu sikapnya menjadi berubah. Sikap yang semula menolak janin itu ada berubah menjadi sayang kepada bayi yang dilahirkannya (hasil penelitian Geisser di Jerman Timur dan Sears et di Amerika, dalam monks, dkk. tahun 1992).
b) Faktor Lingkungan
1) Faktor dari dalam (intern)
Faktor dalm yang mempengaruhi tingkah laku pranatal setelah lahir, antara lain:
- Pemakaian obat penenang
- Sinar rontgen
2) Faktor ketegangan emosional ibu hamil
Study kasus dalam penelitian fels (yellow springs, olhio) yang telah mengadakan penelitian sejak tahun 1929 (lihat Sontang dkk., 1958) membuktikan bahwa para wanita yang susunan saraf otonom yang labil mempunyai fetus yang paling aktif. Delapan kasus dalam institute fels ditunjukan adanya kenaikan aktivitas yang sangat mencolok padda fetus sebagai ketegangan emosi para ibu. Faktor ini dapat mengakibatkan bayi yang lahir mengalami kekurangan berat badan serta menunjukan masalah-masalah makan. Bahkan bahaya kegoncangan psikis dalam dua bulan pertama akan menyebabkan gangguan mentral (down syndrome).
3) Takhayul
Faktor ini di Indonesia menjadi masalah. Satu hal yang perlu mendapatkan keterangan secara ilmiah dalah kenyataan bahwa seorang ibu hamil menginginkan sesuatu yang kadang-kadang permintaannya aneh-aneh dan diluar nalar akal atau sering disebut dengan (ngidam). Penelitian laboratorium Psikologi di Nijmegen mengenal hal-hal serupa menunjukan adanya pengaruh keadaan hormonal terhadap perubahan psikis ibu. Disisi lain banyak orang beranggapan bahwa tingkah laku yang dilakukan orang tuanya saat ibunya mengandung maka akan berpengaruh pada anak yang dilahirkan.
Jenis-jenis ngidam yang terjadi pada wanita hamil sangat banyak sekali. Salah satu contoh ngidam yang banyak dialami oleh wanita hamil diantaranya ngidam makanan. Ngidam ini biasanya berupa makanan faforit yaitu buah-buahan asam seperti mangga muda. Tanpa disadari wanita hamil itu mengeluarkan air liurnya sbegai tanda dia menginginkan makanan yang didambakannya. Hal ini disebabkan karena keinginan wanita hamil itu hanya pada satu pilihan makanan itu saja. Seolah-olah dia mencium aroma mangga muda yang berada didekatnya.
Akan tetapi, tak jarang setelah makanan yang diinginkannya dikabulkan oleh sang suami, makanan yang sangat diidam-idamkan itu hanya dimakan sedikit sekali, atau bahkan tidak dimakan sekalipun. Tak jarang sang suami mengeluh dengan kejadian itu.
Dengan demikian perkembangan janin dalam kandungan sangat membutuhkan perawatan yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat maka ibu hamil diwajibkan untuk:
- Menjaga kesehatan dengan baik.
- Selalu dalam lingkungan yang menyenangkan.
- Memperoleh nutrisi yang sehat dan seimbang.
- Memeriksakan kesehatannya secara teratur.
- Mmermberi stimulasi dini terhadap janin.
- Menghindari stress baik fisik maupun psikis.
- Tidak bekerja terlampau keras yang dapat membahayakan kondisi kehamilan.
BAB III
PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI
- A. Tahap Perkembangan Awal
Akan tetapi hal yang paling penting yang harus dilakukan agar bayi tumbuh dengan berkembang menjadi anak sehat adalah:
1) Bayi lahir ditolong oleh tenaga medis (kesehatan) yang terlatih, dan disarana kesehatan yang memadai.
2) Pada saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan ibu.
3) Sambutlah kelahiran anak dengan suka cita dan rasa syukur. Bagi yang beragama islam, Ayah bayi segera mengumandangkan Adzan didekat kuping bayi sebagai ucapan rasa syukur dan memberi Refleksi keagamaan bagi bayi. Dan,
4) Berikan ASI sesegera mungkin kepada bayi dengan memperhatikan bagaimana bayi menghisap.
Ciri-ciri bayi neonatal menurut Hurlock (1992)
- 1. Periode tersingkat
- Periode partunate (saat kelahiran sampai antara 15-30 menit sesudah kelahiran dan tali pusar telah dipotong dan diikat).
- Periode neonate (dari pemotongan talu pusar sampai sekitar akhir minggu kedua paska kelahiran). Bayi sudah menjadi individu bterpisah.
Menurut Hurlock (1998) bayi neonatal melakukan empat penyesuaian. Antara lain:
a) Perubahan suhu, didalam rahim bersuhu tetap ± 100 dan diluar rahim/ lingkungan ± 60 F
b) Bernafas, bila tali pusar diputus maka bayi muali bernafas sendiri.
c) Menghisap dan menelan, tidak lagi mendapat makanan dari ibu melalui tali pusar ibu.
d) Pembuangan, alat pembuangan mulai berfungsi setelah bayi lahir.
Setelah bayi melewati masa penyesuaian bayi neonatal kemampuan sensorik bayi neonatal berkembang. Dan kemampuan sensorik bayi yang berkembang antara lain:
a) Penglihatan
Bayi tidak buta, tapi kemampuan penglihatan anak hanya setengah dari kemampuan penglihatan orang dewasa.
b) Pendengaran
Perkembangan pendengaran bayi berkembang selama tiga sampai empat hari pertama dengn keluarnya cairan amniotik yang menyumbat telinga tengah sehinggga bayi bisa mendeteksi arah datangnya suara.
c) Penciuman
Sel–sel penciuman pada bagian atas hidung sudah berkembang sejak lahir sehingga bayi dapat membedakan bau.
d) Pengecapan
Sel–sel pengecapan terdapat di permukaan lidah dan daerah pipi telah berkembang sehingga pengecapan bayi sudah berfungsi.
e) Kepekaan organik
Kepekaan terhadap rasa lapar sudah sepenuhnya berkembang pada saat lahir.
f) Kepekaan kulit
Alat indera untuk perabaan, tekanan, dan suhu sudah berkembang pada saat lahir dan terletak pada permukaan kulit, terutama kulit bibir.
- 2. Penyesuaian Radikal
- 3. Masa terhentinya perkembangan
- 4. Pendahuluan dari perkembangan selanjutnya
- B. Arti Tangis Bayi
Arti tangis pertama bayi menurut beberapa ahli, antara lain:
I. Imanuel Kant
Ia menafsirkan sebagai proses rohaniah manusia terhadap belenggu kepancainderaan yang akan dideritanya. Dalom hidupnya nanti ia akn tunduk kepada materi dan tergantung pada belas kasihan orang lain.[12]
II. Sigmund Freud
Freud menafsirkan sebagai ekspresi keinginan untuk kembali kedalam kandungan yang tenang, aman, lembut, dan hangat. Kelahiran itu sebuah kejadian yang mengejutkan, bayi merasa takut dan kemudian bayi menangis.
- Sis Heyter
- Arti tangis bayi menurut pandangan islam antara lain:
- Tangis bayi merupakan ekspresi bayi karena menyesal meninggalkan surga, karena lupa dengan janji yang telah dijanjikan kepada mereka (manusia) dengan TuhanNya.
- Bayi merasa kesakitan karena badannya didekap erat oleh syetan dan ingin lepas dari pegangan syetan itu. Diungkapkan dengan menangis.
Abu Hurairah Ra dalam Tafsir Ilmu Katsir “ bahwa Beliau mendengar Rosulullah SAW bersabda “ Tidak ada seorang anak Adam yang lahir dipegang oleh syetan sehingga ia berteriak menangis karena pegangan syetan itu, kecuali Maryam dan anakNya”.
Beberapa minggu setelah kelahiran, kedengarannya tangis itu berubah. Dari yang semula bunyinya serupa saja, berubah serta terdengar selingan–selingan tangisan. Seperti tangisan merasakan tak nyaman akibat lapar, tangisan yang disebabkan suatu hal tertentu (rangsangan), tangisan dengan selingan–selingan sedikit karena manja untuk maksud minta digendong ataupun ditimang-timang. Ada tiga macam tangis bayi :
- Tangis unyuk menyatakan rasa tak nyaman. Merupakan reaksi terhadap rangsang yang tidak menyenangkan.contoh: lapar, haus dll.
- Tangis yang disebabkan oleh hal-hal tertentu.Rangsangan terhadap bayi menangis dengan sendirinya tanpa sebab tertentu. Contoh:tangis karena latihan pernafasan.
- Tangis dengan selingan-selingan sedikit. Tangisan manja.
- C. Jenis-jenis Perkembangan Pada Bayi
- 1. Perkembangan fisik
- 2. Perkembangan Garak
- Gerakan instintif
- Gerakan reflex
Golongan reaksi- reaksi refleks digolongkan menjadi dua, yaitu:
F Reaksi yang bersifat positif. Gerakan yang merasa puas.
F Reaksi yang bersifat negatif. Meludah-ludah kalau merasa pahit.
- Gerakan spontan (impulsif)
- 3. Perkembangan inteligensi
a) Konsep ruang
Kemampuan untuk memperkirakan jarak tentang objek yang dapat diraihnya.
b) Konsep berat
Benda-benda kecil sering dianggap ringan dan benda yang besar dianggap berat.
c) Konsep waktu
Bayi belum mampu memahami lamanya waktu.
d) Konsep diri
Konsep diri berkembang saat bayi, ketika bayi melihat fisiknya di depan kaaca atau memegang bagian tubuhnya.
e) Konsep peran seks
Pada akhir masa bayi, umumnya sudah memiliki konsep tentang apa yang dilakukan peran seks laki-laki dan perempuan.
f) Konsep sosial
Anak mampu menangkap ekspresi melaui wajah.
g) Konsep keindahan
Dimulai usia enam bulan, umumnya bayi sudah mampu menyatuakan hal-hal yang bagus “warna atau musik”
h) Konsep kelucuan
Mulai empat bulan, bayi sudah mampu menangkap hal-hal yang lucu. Menyukai permainan yang mengeluarkan suara dan ocehan.
- 4. Pekembangan emosi
a) Kemarahan, yakni bayi akan menjadi marah bila ada campur tangan terhadap gerakan-gerakan mencoba-cobanya, menghalangi keinginannya, tidak mengijinkan mengerti sendiri atau melakukan apa yang dia inginkan.
b) Ketakutan, yakni bayi akan menjadi ketakutan bila mendengar suara yang keras dari orang atau benda, situasi asing, ruangan gelap, tempat tinggi, takut binatang. Reaksi kemarahannya melalui perilaku menjauhkan diri, merengek, menangis, dan menahan nafas.
c) Rasa ingin tahu, yakni ditujukan pada setiap mainan atau barang baru yang tidak biasa dilihat. Ekspresinya berupa, membuka mulut, menjulurkan lidah, menegangkan otot muka.
d) Kegembiraan, yakni muncul oleh adanya kesenangan fisik. Bayi akan merasa bahagia jika dia diajak bercanda. Ungkapan rasa bahagia tersebut ditunjukan dengan tertawa, tersenyum, dan menggerakan tangan serta kaki.
e) Afeksi, yakni setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya. Mainan dan hewan kesayangan yang dimilikinya menjadi objek kecintaan bagi mereka.
f) Mengungkapkan efeksi biasanya dengan memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang yang dicintainya.
Dalam perkembangan usia, emosi berubah semakain bervariasi dan dapat dibedakan. Ada Ciri-ciri emosi pada bayi:
a) Emosi bayi yang sangat berbeda dari emosi pada periode perkembangan lainnya.
b) Emosi bayi seringkali disertai dengan perilaku hebat daripada rangsangan yang menimbulkannya, terutama emosi marah atau takut. Emosi juga sering berubah jika perhatiannya dialihkan.
c) Emosi bayi lebih mudah dibiasakan dibandingkan pada periode lain.
d) Emosi yang menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan. Bayi lebih banyak mengalami emosi menyenangkan daripada emosi tidak menyenangkan.
- 5. Pola Bermain Bayi
a) Sensormotorik, yaitu bentuk permainan yang paling awal berbentuk perilaku. Seperti menendang, garak-gerak tubuh.
b) Menjelajah, yaitu dengan perkembangannya koordinasi lengan dengan tangan bayi mulai mengamati tubuhnya dengan menarik rambut, menghisap jari, dll.
c) Meniru, yaitu dalam tahun kedua biasanya bayi mencoba meniru kelakuan orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti menulis, membaca, dll.
d) Berpura-pura, yaitu dalam tahun kedua kebanyakan bayi memberikan sifat-sifat sesungguhnya, sebagai contoh menirukan suara mobil, berbicara dengan boneka mainannya, dll.
e) Hiburan, yaitu bayi senang dinyanyikan, diceritai, dan dibacakan dongeng-dongeng. Kebanyakan bayi menyenangi siaran radio dan siaran televisi.
- 6. Belajar berjalan Bayi
Umur 1 bulan : Bayi bisa mengenal gerak. Setelah umurnya bertambah, ia mulai berlatih menggerak-gerakan tubuhnya.
Umur 2 bulan : Ia menggerakan dan memutar kepalanya dengan susah payah.
Umur 3 bulan : ia belajar membalikan badannya. Tetapi setelah tertelungkup, seluruh badan dan mukanya terbenam diatas pembaringannya.
Umur 4 bulan : Pada waktu tetelungkup, ia mencoba menegakkan kepalanya.
Umur 5 bulan : Setelah mampu menegakan kepalanya, ia mencoba mengangkat badannya dengan menopangkan kedua kaki dan tangannya.
Umur 6 bulan : Sudah ada keinginannya untuk merangkak jika ia sedang menelungkup.
Umur 7 bulan : Ia dapat duduk sendiri dan berbaring berbalik-balik.
Umur 8 bulan : Ia dibantu belajar berdiri.
Umur 9 bulan : Ia dapat berdiri sendiri sambil berpeganganpada sisi-sisi meja dan kursi.
Umur 10 bulan : Ia mulai berlatih merangkak jika otot-ototnya sudah cukup kuat serta sarafnya sudah matang.
Umur 11 bulan : Ia belajar merambat dengan berpegangan dengan alat-alat perabot rumah tangga.
Umur 12 bulan : Ia mencoba berdiri sendiri dan selanjutnya ia berjalan.
Akan tetapi belajar berjalan pada bayi jika tidak diawasi dengan seksama dan bayi terlalu bebas berlatih berjalan akan sedikit meninggalkan kesan berupa bibit cacat pada bayi. Dengan demikian, maka hendaknya kita perhatikan kondisi bayi yang sesungguhnya.
- 7. Belajar bicara
a) Pada bulan-bulan pertama bayi hanya pandai menangis. Dalam hal ini tangis bayi dianggap sebagai ungkapan rasa tidak senang.
b) Kemudian bayi menangis dengan cara berbeda-beda menurut maksud yang hendak dikehendakinya.
c) Selanjutnya, ia menangis dengan mengeluarkan bunyi (suara-suara) yang banyak ragamnya. Akan tetapi, bunyi tersebut belum memiliki arti, hanya untuk melatih pernapasan.
d) Menjelang usia pertenaghan di tahun pertama, ia meniru suara-suara yang didengarnya, kemudian mengulangi suara yang didengar itu. Selain itu, bayi sudah mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya.
Akan tetapi, dengan uraian tahap-tahap diatas perlu juga kita cermati bahwa perkembangan bahasa seakan-akan terhenti samapai ia pandai berjalan. Dia mengalihkan perhatiannya untuk belajar berjalan. Karena bayi lebih senang aktif fisik. Namun jika ia sudah pandai berjalan, maka barulah ia memasuki tingkat perkembangan bahasa yang sesungguhnya.
- 8. Tabel Tahapan perkembangan anak
Tahap Perkembangan
|
Jenis perkembangan
|
Usia 4-16 mnggu | Bayi dapat menguasai 12 amcam otot ocular motornya. |
Usia 16- 28 minggu | Bayi dapat menguasai otot-otot yang dapat menyanggah kepalanya dan menggerakakan tangannya. Ia mulai dapat meraih benda–benda. |
Usia 28- 40 minggu | Ia dapat menguasai badan dan tangannya. Ia mulai dapat duduk, menangkap, dan identifitasnya (seperti namanya). |
Tahun kedua | Anak sudah pandai brjalan dan berlari, dapat menggunakan kata–kata dan mengenal identitasnya. |
Tahun ketiga | Anak dapat berbicara dalam kalimat dan menggunakan kata–kata sebagai alat berfikir. |
Tahun keempat | Anak mulai bertanya dan dapat berdiri sendiri. |
Tahun kelima | Anak telah matang dalam menguasai gerak–gerak motorisnya. Ia dapat melompat- lompat, bercerita agak panjang, lebih suka bermain berkawan- kawan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar