Psikologi
Kepribadian memiliki ragam yang sangat banyak yang mencakup teori
psikoanalisis, behavioris, humanis, fenomenologis, ekstensialis, maupun
sosiologis. Bahkan, keragaman itu cenderung akan bertambah sejalan
dengan evolusi pemikiran mengenai tingkah laku manusia.
Tujuan utama teori psikologi kepribadian adalah:
1. Mengetahui pola tingkah laku individu.
2. Mengetahui sejauh mana individu itu berbeda antara satu dan lainnya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
3. Mengetahui sejauh mana individu itu unik.
Pendapat Para Tokoh Psikologi
Teori psikologi kepribadian dirumuskan dengan sejumlah cara
oleh pada pemikir psikologi baik aliran psikoanalis, behavioris,
humanis, dll. Namun, pada dasarnya pandangan para tokoh itu menekankan
pada hal penanaman dan pelekatan tingkah laku dalam kepribadian
seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pendapat para tokoh tersebut mengenai teori psikologi kepribadian:
Kepribadian adalah organisasi
dinamis dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik, yang
menentukan tingkah laku dan fikiran individu secara unik.
Secara
umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia,
teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri
sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari
teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan
dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya
merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan
kekuaan dari teori Allport.
Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system
psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kemudian
Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan
kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam
hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam
teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan
apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam tori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Dalam tori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Allport
mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi egoyang telah
dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian.
Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri, harga
diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri,
usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan
bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi
tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”.
Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak
dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.
Allport
menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau
ke-diri-sendiri-an (self hood). Selama 3 tahun pertama, tiga aspek
muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri
berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6
tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension
of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun,
anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi
masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah
intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih
jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan
penjelasan seperti dia atas, Allport ingin menghindari pendapat yang
mengundang pertanyaan dari banyak teoritikus yang menyatakan bahwa diri
atau ego itu serupa manusia mikro (homunculus) atau “ manusia yang
berada di dalam dada” yang melakukan tugas mengorganisasikan, memegang
kendali dan menjalankan sistem kepribadian. Ia mengakui pentingnya semua
fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego, namun ia berusaha
keras menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai pelaku atau
penggerak kepribadian.
Bagi
allport, diri dan ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk
menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh bidang kepribadian.
ciri-ciri kepribadian yang matang menurut allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
a. Ekstensi sense of self
Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
b. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas
intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap
orang)
c. Penerimaan diri
Kemampuan
untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan
khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi,
kontrol diri, presan proporsional.
d. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang
dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri,
atau tingkah laku lain yang merusak.
e. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan
diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor
tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara
positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan
orang lain.
f. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
2. Murray.
Kepribadian merupakan tingkah laku lahiriah dari lahir sampai mati. Komponen definisi kepribadian menurut murray adalah sebagai berikut :
a. Kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan teoritikus ( ahli teori ) dan bukan gambaran tingkah laku individu.
b. Kepribadian
individu adalah rangkaian peristiwa yang secara ideal mencakup rentang
hidup sang individu. Sejarah kepribadian yaitu : kepribadian itu sendiri
c. Definisi kepribadian harus mencerminkan unsur unsur tingkah laku yang tepat dan berulang, maupun unsur unsur yang baru dan unik
d. Kepribadian
adalah fungsi yang menata dan mengarahkan dalam diri individu yang
punya tujuan : mengintegrasikan konflik konflik dan rintangan rintangan
yang dihadapi, memuaskan kebutuhan kebutuhan individu dan menyusun
rencana rencana untuk mencapai tujuan dimasa datang.
e. Kepribadian terletak di otak, tanpa otak tidak ada kepribadian
f. Cara
murray merumuskan kepribadian, menunjukkan bahwa dia sangat
berorientasi pada pandangan yang memberi bobot memadai pada sejarah
organisme termasuk : fungsi kepribadian yang bersifat mengatur, ciri
kepribadian yang berulang dan baru pada tingkah laku individu untuk
proses proses fisiologis yang mendasari proses psikologis.
Murray
mengemukakan L Proceding and serial. Dalam hal ini data pokok psikolog
adalah proceding. Proceding adalah interaksi antara subjek dengan
objek / subjek dengan subjek dalam jangka waktu cukup lama yang
mencakup unsur unsur penting dalam suatu tingkah laku tertentu. Menurut
Murray tingkah laku tidak mungkin terlepas dari dimensi waktu .
Proceding meerupakan kompromi antara keterbatasan sesesorang bertingkah
laku didalam dimensi waktu.
Proceding dapat digolongkan menurut sifatnya :
a. Internal contoh melamun, memecahkan masalah
b. eksternal contoh berinteraksi dengan orang/ objek dalam suatu lingkungan
3. Sigmund Freud
Kepribadian
meliputi integrasi dari id, ego, superego. Psikoanalisis hampir
diidentikan dengan sosok seorang Freud. Sigmund Freud (1856-1939) lahir
pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg Moravia yang pada masa itu merupakan
provinsi di bagian utara Kekaisaran Autro Hongaria dan sekarang adalah
wilayah Republik Ceska. Pandangan pandangan freud terus berkembang
selama kariernya yang panjang.
Pandangan
pandangan freud terus berkembang selama kariernya yang panjang. Hasil
kolektif tulisan tulisan yang luas merupakan sebuah sistem rinci tentang
perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik
kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut
diyakininya terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.
Struktur
ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam kaitannya dengan
aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran individu. Id
merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id
merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan
berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini.
Ego
merupakan sebuah pengatur agar id dapat dipuaskan atau disalurkan dalam
lingkungan sosial. Sistem kerjanya pada lingkungan adalah menilai
realita untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar
nilai-nilai superego. Sedangkan Superego sendiri adalah bagian moral
dari kepribadian manusia, karena ia merupakan nilai baik-buruk, salah-
benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.
Pemahaman
tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah satu
sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci untuk
memahami perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut.
Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang
muncul itu merupakan konsekuensi logisnya.
Sedangkan
kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari
keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es
yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar
di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan.
Demikianlah
juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori
yang tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.
Bagian
yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan.
Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego
dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. Menurut
Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.
a. Kecemasan
realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan
derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
b. Kecemasan
neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan
menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan
c. Kecemasan
moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang
hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila
berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.
Untuk
menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem ego terpaksa
mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan
yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya adalah
untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud,
bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:
a. represi;
ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta
perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
b. memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
c. pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
d. proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri kita sendiri ke dunia luar,
e. penggeseran;
merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan
perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke
“sasaran yang lebih aman”,
f. rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal” untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
g. sublimasi;
ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang
secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
h. regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
i. introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau standar orang lain,
j. konpensasi,
k. ritual dan penghapusan.
Perkembangan
manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti
dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir
sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati
serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap
ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang
bersifat menetap. Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia
sekitar 5-6 tahun, meliputi beberapa tahap yaitu tahap oral, tahap anal,
tahap phalik, tahap laten, dan tahap genital.
4. Adler
Kepribadian adalah gaya hidup individu dan karakteristik individu dalam menghadapi masalah-masalah hidup termasuk tujuan hidup.
Menurut Adler, masalah dalam kehidupan selalu bersifat sosial. Fungsi
yang sehat bukan hanya mencintai dan bekerja, melainkan merasakan
keberrsamaan dengan orang lain dan mempedulikan kesehjateraan mereka.
Beberapa prinsip penting dalam teori Adler adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang berjuang untuk mencapai superioritas atau kompetensi personal
2. Setiap orang mengembangkan gaya hidup dan rencana hidup yang sebagian disadar atau direncanakan dan sebagian tidak disadari.
1. Setiap orang berjuang untuk mencapai superioritas atau kompetensi personal
2. Setiap orang mengembangkan gaya hidup dan rencana hidup yang sebagian disadar atau direncanakan dan sebagian tidak disadari.
a. Gaya hidup seseorang mengindikasikan pendekatan yang konsisten pada banyak situasi
b. Rencana hidup dikembangkan berdasarkan pilihan seseorang dan mengarah pada tujuan yang diperjuangkan seseorang untuk dicapai
3.
Kualitas kepribadian yang sehat adalah kapasitas untuk mencapai “fellow
feeling” atau Gemeinschaftgefuhli, yang fokus pada kesehjateraan orang
lain. Adler menyebunya minat sosial.
4.
Ego merupakan bagian dari jiwa yang kreatif. Menciptakan realitas baru
melalui proses menyusun tujuan dan membawanya pada suatu hasil, disebut
dengan fictional goals.
Manusia
dimotivasi oleh adanya dorongan utama, yaitu mengatasi perasaan
inferior dan menjadi superior. Dengan demikian perilaku kita dijelaskan
berdasarkan tujuan dan ekspentasi akan masa depan. Inferioritas berarti
merasa lemah dan tidak memiliki keterampilan untuk menghadapi tugas atau
keadaan yang harus diselesaikan. Hal itu tidak berarti rendah diri
terhadap orang lain dalam pengertian yang umum, meskipun ada unsur
membandingkan kemampuan diri dengan kemampuan orang lain yang lebih
matang dan berpengalaman. Sedangkan superiority bukan berarti lebih baik
dibandingkan dengan orang lain, melainkan secara berkelanjutan mencoba
untuk menjadi lebih baik, untuk menjadi semakin dekat dengan tujuan
ideal seseorang.
Beberapa keadaan khusus seperti dimanja dan ditolak, mungkin dapat membuat seseorang mengembangkan inferiority complex atau superiority complex. Dua kompleks tersebut berhubungan erat. Superiority complex selalu menyembunyikan atau bentuk kompensasi dari inferior. Sedangkan inferiority complex menyembunyikan perasaan superior. Adler meyakini bahwa motif utama setiap orang adalah untuk menjadi kuat, kompeten, berprestasi dan kreatif.
Beberapa keadaan khusus seperti dimanja dan ditolak, mungkin dapat membuat seseorang mengembangkan inferiority complex atau superiority complex. Dua kompleks tersebut berhubungan erat. Superiority complex selalu menyembunyikan atau bentuk kompensasi dari inferior. Sedangkan inferiority complex menyembunyikan perasaan superior. Adler meyakini bahwa motif utama setiap orang adalah untuk menjadi kuat, kompeten, berprestasi dan kreatif.
Social
interest merupakan bentuk kepedulian atas kesehjateraan orang lain yang
berkelanjutan sepanjang kehidupan untuk mengarahkan perilaku seseorang.
Meskipun minat sosial dilahirkan, tetapi menurut Adler terlalu lemah
atau kecil untuk dapat berkembang dengan sendirinya. Oleh karena itu
menjadi tugas Ibu, yang menjadi orang pertama dalam pengalaman seorang
anak, untuk mengembangkan potensi tersebut. Apabila ibu tidak dapat
membantu anak untuk memperluas minat sosialnya, maka anak akan cenderung
tidak memiliki kesiapan ketika menghadapi masalah dalam lingkungan
sosialnya.
Minat sosial memungkinkan seseorang untuk berjuang mencapai superior dengan cara yang sehat dan kurangnya minat sosial tersebut dapat mengarahkan pada fungsi yang maladaptif. Semua kegagalan seperti neurotik, psikotik, pemabuk, anak yang bermasalah dan lainnya disebabkan kurangnya memiliki minat sosial mereka mengatasi masalah pekerjaan, persahabatan dan seks tanpa memiliki keyakinan bahwa hal tersebut dapat diselesaikan dengan cara kerja sama. Makna yang diberikan pada kehidupan lebih bernilai pribadi. Tidak ada orang lain yang mendapatkan keuntungan dengan tercapainya tujuan mereka. Tujuan keberhasilan merupakan merasakan superioritas personal dan hanya berarti untuk diri mereka sendiri. sebagai manusia yang sehat, maka pada waktu yang bersamaan ia akan berjuang mencapai superior dengan membantu orang lain mencapai tujuan mereka.
Minat sosial memungkinkan seseorang untuk berjuang mencapai superior dengan cara yang sehat dan kurangnya minat sosial tersebut dapat mengarahkan pada fungsi yang maladaptif. Semua kegagalan seperti neurotik, psikotik, pemabuk, anak yang bermasalah dan lainnya disebabkan kurangnya memiliki minat sosial mereka mengatasi masalah pekerjaan, persahabatan dan seks tanpa memiliki keyakinan bahwa hal tersebut dapat diselesaikan dengan cara kerja sama. Makna yang diberikan pada kehidupan lebih bernilai pribadi. Tidak ada orang lain yang mendapatkan keuntungan dengan tercapainya tujuan mereka. Tujuan keberhasilan merupakan merasakan superioritas personal dan hanya berarti untuk diri mereka sendiri. sebagai manusia yang sehat, maka pada waktu yang bersamaan ia akan berjuang mencapai superior dengan membantu orang lain mencapai tujuan mereka.
Melalui
konsep gaya hidup, Adler menjelaskan keunikan manusia. Setiap manusia
memiliki tujuan, perasaan inferior, berjuang menjadi superior dan dapat
mewarnai atau tidak mewarnai usaha mencapai superioritasnya itu dengan
minat sosial. Akan tetapi, setiap manusia melakukannya dengan cara yang
berbeda. Gaya hidup merupakan cara unik dari setiap orang dalam mencapai
tujuan khusus yang telah ditentukan dalam lingkungan hidup tertentu, di
tempat orang tersebut berada. Gaya hidup berdasarkan atas makna yang
seseorang berikan mengenai kehidupannya atau interpretasi unik seseorang
mengenai inferioritasnya, setiap orang akan mengatur kehidupannya
masing-masing unuk mencapai tujuan akhirnya dan mereka berjuang untuk
mencapai hal tersebut.
Gaya
hidup terbentuk pada usia 4-5 tahun dan tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan intrinsik (hereditas) dan lingkungan objektif, melainkan
dibentuk oleh persepsi dan interpretasinya mengenai kedua hal tersebut.
Seorang anak tidak memandang suatu situasi sebagaimana adanya, melainkan
dipengaruhi oleh prasangka dan minatnya dirinya.
Adler
mengembangkan teori mengenai tipe kepribadian berdasakan derajat minat
sosial dan aktivitas yang dimiliki seseorang, hal yang terpenting bagi
Adler bukanlah bagaimana seseorang mengatasi perasaan inferioritasnya,
melainkan sejauhmana seseorang mengembangkan gaya hidup yang konstruktif
dibandingkan yang destruktif. Sejauhmana empati dan minat sosial dari
masing-masing tipe. Kapasitas untuk berempati merupakan hal yang penting
dalam kehidupan.
Berikut adalah 4 tipe berdasarkan tipologi ini:
1.
The Rulling-dominant Type: asertif, agresif fdan aktif. Ia memanipulasi
dan menghadapi situasi kehidupan dan orang-orang didalamnya, tingkat
aktivitasnya tinggi tetapi dikombinasikan denan minat sosial yang
minimal. Aktivitas yang dilakukan dapat mengarah pada perilaku
antisosial.
2.
The Getting-Leaning Type: mengharapkan orang lain memenuhi kebutuhannya
dan mendukung minatnya, bergantung pada orang lain. Merupakan kombinasi
antara minat sosial yang rendah dan tingkat aktivitas yang rendah.
3.
The Avoidant Type: menarik diri dari permasalahan. Menghadapi suatu
tugas dengan cara menghindar. Memiliki minat sosail yang rendah dan
tingkat aktivitas yang sangat rendah
4.
The Society Useful Type: Merupakan tipe yang paling sehat. Memiliki
penilaian yang realistik atas masalah yang dihadapi. Memiliki orientasi
sosial dan bekerjasama dengan orang lain untuk mengahadapi tugas
kehidupan. Merupakan kombinasi antara tingat aktivitas dan minat sosial
yang tinggi.
Semua
orang neurotik menciptakan pengamanan atas harga dirinya, seperti
defense mechanism menurut Freud. Pengamanan tersebut merupakan
perlindungan terhadap self atau ego dari pengaruh luar, biasanya
interpersonal, ancaman. Terdapat 3 strategi pengamanan, yaitu;
1.Excuses atau strategi rasionalisasi
Seseorang
mencoba untuk membebaskan dirinya dari tuntutan umum kehidupan dengan
cara menekankan pada simtom neurotiknya, simtom neurotik digunakan
sebagai alasan untuk melarikan diri dari tuntutan kehidupan sehingga
tidak menunjukkan yang terbaik. Seseorang merasa aman karena adanya
kebebasan untuk tidak melakukan yang terbaik dari tuntutannya yang
kurang terhadap perkembangan diri.
2. Aggresive Strategies
a.
Depreciation: kecenderungan merendahkan orang lain sehingga orang
tersebut tidak terlihat superior sebagai ancaman, melebihkan penilaian
diri dalam hubungannya dengan orang lain. Strategi untuk mencapai
superior dengan membuat orang lain merasa inferior.
b.
Accusation: perasaan tidak disadari yang menyalahkan orang lain atas
perasaan inferior dan frustasi yang dialami. Mengarah pada ekspresi
langsung kemarahan
c.
Self-accusation: menyalahkan diri sendiri atas ketidakberuntungan yang
dialami. Hal itu dilakukan dengan cara yang dapat menarik perhatian,
simpati atau bantuan dari orang lain.
3. Distancing Strategies
Melindungi
harga diri dengan membatasi keterlibatan dalam kehidupan dan
menghindari tantangan yang memungkinkan adanya resiko kegagalan.
a. Moving backward: adanya konflik mendasar dimana seseorang menginginkan kesuksesan dan menghindari kegagalan. Pada akhirnya orang tersebut memiliki motivasi untuk tidak melakukan apapun atau kembali pada tahap perkembangan yang kurang mencerminkan kecemasan.
b. Standing Still: seseorang tidak melakukan apapun dalam taraf yang lebih dramatis. Ia menolak tanggung jawab yang memungkinkan adanya evaluasi. Melindungi diri dari kegagalan dengan tidak melakukan apapun.
a. Moving backward: adanya konflik mendasar dimana seseorang menginginkan kesuksesan dan menghindari kegagalan. Pada akhirnya orang tersebut memiliki motivasi untuk tidak melakukan apapun atau kembali pada tahap perkembangan yang kurang mencerminkan kecemasan.
b. Standing Still: seseorang tidak melakukan apapun dalam taraf yang lebih dramatis. Ia menolak tanggung jawab yang memungkinkan adanya evaluasi. Melindungi diri dari kegagalan dengan tidak melakukan apapun.
c.
Hesitation: secara tidak sadar menciptakan kesulitan pada diri dan juga
menciptakan cara untuk tidak mengatasinya sehingga menjadi simtom
neurotik. Mengulur waktu sehingga masalah tidak perlu lagi dihadapi.
d.
Construction of obstacles: bentuk pengecualian karena seseorang melihat
masalah yang mungkin dapat mencegahnya untuk menunjukkan usaha yang
lebih besar sehingga dapat melindungi harga dirinya.
Faulty Life-styles
Faulty Life-styles
Gaya
hidup yang maladaptif merupakan hasil dari tiga kondisi, yaitu cacat
fisik, gaya hidup dimanja dan gaya hidup diabaikan. Anak dengan cacat
fisik cenderung memilki perasaan tidak adekuat dalam memenuhi tugas
dalam hidupnya. Pengertian dari orangtua dapat membantu anaknya untuk
mengembangkan kekuatan untuk mengkompensasikan kelemahannya itu. Anak
yang dimanja gagal untuk mengembangkan minat sosial dan memenuhi harapan
sosial. Ia memiliki kebutuhan untuk menerima tanpa memberi, anak akan
sedikit atau tidak melakukan sesuatu untuk orang lain dan memanipulasi
orang lain untk memuaskan kebutuhannya. Sedangkan anak yang diabaikan
dapat menjadi musuh di lingkungannya dan didominasi oleh kebutuhan untuk
balas dendam.
Penelitian Khas Adler
Urutan Kelahiran
Sejalan
dengan perhatian Adler terhadap penentu sosial kepribadian, ia
mengamati bahwa kepribadian anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu
dalam satu keluarga akan berlainan.
1. Anak Pertama
Menurut
Adler, anak pertama memiliki posisi yang unik, yaitu sebagai anak
satu-satunya pada suatu waktu, dan kemudian mengalami pergeseran status
ketika anak kedua lahir. Anak pertama awalnya mendapatkan perhatian utuh
sampai terbagi saat adiknya lahir. Peristiwa tersebut mengubah situasi
dan pandangan anak pertama terhadap dunia. Bila anak pertama berusia
lebih tua 3 tahun atau lebih ketika memiliki adik, maka biasanya akan
merasa permusuhan dan kebencian terhadap adiknya.
2. Anak Tengah
Ciri
anak tengah adalah ambisius. Ia selalu berusaha melebihi kakaknya dan
cenderung memberontak atau iri hati. Tetapi pada umumnya ia dapat
menyesuaikan diri dengan lebih baik.
3. Anak Bungsu
Anak
bungsu adalah anak yang dimanjakan. Sama seperti anak sulung,
kemungkinan ia akan menjadi anak yang bermasalah dan menjadi orang
dewasa yang neurotik dan tidak mampu menyesuaikan diri.
5. Jung
Kepribadian adalah integrasi ego, ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif, kompleks-kompleks, arkhetip-arkhetip serta persona dan anima.
Struktur kepribadian menurut Jung (Suryabrata,1995; Hall & Lindzey):
a. Ego : jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaan sadar.
b. Ketidaksadaran pribadi: daerah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman sadar yang direpresikan.
c. Ketidaksadaran kolektif : salah satu dari segi-segi teori kepribadian Jung yang paling original dan controversial.
d. Persona
: topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap
tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap
kebutuhan-kebutuhan arketipal pribadi.
e. Pemindahan
energy psikis : energy dapat dipindahkan dari satu system ke system
yang lainnya. Proses transfer ini terjadi sesuai prinsip-prinsip dasar
dinamika, yang disebut dengan istilah sublimasi dan represi.
f. Jalan
kesempurnaan: kepribadian mempunyai kecendrungan untuk berkembang ke
arah suatu kebulatan yang stabil, yang disebutnya sebagai proses
individualisasi.
Aspek-aspek kepribadian menurut Abin Syamsudin (2003) mencakup:
a. Karakter : yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsisten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
b. Temperamen
: yaitu disposisi reaktif dari seseorang. Atau cepat lambatnya mereaksi
terhadap rangsangan-rangsangan yang dating dari lingkungannya.
c. Sikap : sambutan terhadap objek yang bwersifat positif, negative atau ambivalen.
d. Stabilitas
emosi : yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan
dari lingkungannya. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih,
atau putus asa.
e. Responsibilitas
: (tanggung jawab), kesiapan untukmenerima resiko dari tindakan atau
perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci
tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
f. Sosiabilitas
: yaitu disposisi pribadi yang berkaiatan dengan hubungan
interpersonal, seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan
kemapuan berkomunikasi dengan orang lain.
Tipelogi
kepribadian berdasarkan pendapat Jung yang didukung oleh Eysenck
(Suryabrata,1995; Naisaban, 2003) ada dua type kepribadian manusia:
a. Introvert.
1) Berorientasi pada orang yang bersikap tertutup dan memiliki subjektivitas terhadap dunia.
2) Mudah tersinggung, apalgi oleh lelucon yang mengenai dirinya. Kurang percaya diri, pemalu dan pendiam.
3) Biasanya
hidup dengan dunia yang penuh dengan fantasi,impian dan persepsi
individualis, memiliki nilai estetika yang tinggi, suka aktivitas yang
bersifat artistic dan memiliki nilai ekonomi yang rendah dalam arti
tidak menyukai hal-hal yang bersifat bisnis dan
keuangan.memilikikekuatan untuk cenderung menuju meditasi dan berfikiran
reflektif, seorang pemimpi, imajiner, dan filosofis.
b. Extrovert.
1) Adalah
kepribadian yang menyenangi bersama orang lain, tidak merasa terpaksa
untuk bersama orang lain atau hadir dalam acara-acara social, tidak
merasa kaku untuk berbicara didepan khayalak ramai yang belum dikenal,
mudah bergaul dean menyenangi bertemu dengan orang-orang yang baru.
Tidak kaku dan canggung dalam pergaulan, biasanya dia disenangi oleh
lingkungannya.
2) Berorientasi pada orang yang menuju keterbukaan dan bersikap objektif terhadap dunia.
3) Sebagai pribadi sosial , optimis, berbicara aktif , ketergantungan pada kelompok, dapat dipercaya dan mudah beradaptasi.
4) Selalu dipengaruhi dunia objektif, dunia diluar dirinya. Dan selalu berorientasi keluar.
Permasalahan Kepribadian
Permasalahan kepribadian yang paling sederhana
adalah ketidakmampuan individu untuk menyesuaikan diri secara terus
menerus. Ketidakmampuan ini tidak disertai dengan gangguan psikosa
ataupun neurosa namun dapat mengganggu relasi-relasi sosial dan
kebahagiaan pribadi. Contoh permasalahan kepribadian ini antara lain
adalah perasaan rendah diri, cemburu, iri hati, mencintai kegiatan
seksual secara berlebihan, dsb.
Dalam
teori psikologi kepribadian, permasalahan kepribadian ini dapat
menyebabkan suatu kekacauan kepribadian atau personality disorder.
Kekacauan kepribadian adalah kesulitan yang dialami individu dalam
penyesuaian diri secara sosial,
termasuk ketidakmampuan dan ketidaktepatan motivasi dan emosi dalam
merespons sesuatu, misalnya, paranoid, schizoid, gangguan sosioapatis,
dll.
Pembentukan Kepribadian
Pembentukan kepribadian dalam teori psikologi kepribadian terdiri atas:
Pengaruh biologis atau genetis.
Pengaruh lingkungan yang terdiri atas pengalaman
secara umum, yakni dipengaruhi oleh keyakinan, kebiasaan, dan
norma-norma yang diyakini oleh masyarakat dimana individu itu
berinteraksi, serta pengalaman unik, yakni berasal dari reaksi individu
secara unik dalam menghadapi tekanan dan hambatan sosial.
Konsistensi Karakteristik Kepribadian
Karakteristik
kepribadian individu memiliki konsistensi yang cukup tinggi.
Konsistensi tinggi ini biasanya dimiliki oleh subjek dewasa dan
cenderung mengalami perubahan-perubahan saat usia remaja.
1 komentar:
saya tidak tahu apakah tanda itu memang terletak di antara tulisan anda atau bagaimana. tapi ketika saya membuka artikel ini, tanda panah yang menunjukkan back to top, menghalangi tulisan anda. mungkin lebih baik jika dipindahkan, terimakasih. blog anda bermanfaat:)
Posting Komentar