CIRI SAINS :
- Sifat sains terpadu, terintegritas
- Tentatif (hasil-hasil penelitian sains berlaku pada waktu-waktu tertentu), dinamis
- Relatif (kebenarannya tidak benar 100%)
- Berobjek
- Bermetode, yaitu metode ilmiah
- Sistematis
- Teratur
- Universal
Sains : objek dan metoda , yang berciri khas ada variabel dan ada kontrol
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
A.SISTEM SARAF PUSAT
- Insting
- Learning = belajar
- Faktor interinsik
- Faktor ekstrinsik
steps of life
Teori hirarki kebutuhan Maslow jadi teori paling ngetop kalo udah ngebahas kebutuhan manusia. Kalo dari segi psikologi, Maslow adalah tokoh psikologi Humanistik yang sangat menekankan keunikan individu dan prinsip holistik. Bahwa ada bagian-bagian dari individu yang tidak bisa digeneralisasi dan setiap individu harus dihargai sesuai keunikannya itu.
Segitiga maslow ini nunjukkin perkembangan kebutuhan manusia selama hidupnya.
1. Physiological needs, ini adalah tahap kebutuhan paling dasar dari individu dan justru jadi bagian paling besar, karena kalo kebutuhan ini gak tercapai, kebutuhan yang diatasnya gak kan pernah tercapai. Disini menjelaskan tentang kebutuhan individu akan makan, minum, sandang, papan,seks dan kebutuhan fisiologis lainnya.
2. Safety Needs, disini individu membutuhkan rasa aman dan mencari tempat yang bisa menyediakan rasa aman dari bahaya yang megancam nyawanya. (org dalam kondisi perang, berarti kebutuhan safetynya gak tercapai)
3. Belonging & Love Needs, pada tahap ini inidividu membutuhkan kasih sayang dari orang lain, butuh berhubungan dengan orang lain dan merasa diterima oleh lingkungan.
4. Esteem Needs , disini individu merasa butuh meraih sesuatu, membuat suatu prestasi, menjadi unsur yang kompeten di lingkungan, mendapatkan pengakuan dan mengenal lingkungan dengan baik.
Dulu, Maslow memasukkan tingkat ke 5 sebagai aktualisasi diri. Namun menurut perkembangan terbaru, Maslow mengembangkan tingkat ke 5 jadi beberapa tingkat lagi.
1. Cognitive Needs, dimana di tingkat ini manusia butuh mengetahui, memahami dan meng-explore apa2 yang ada di lingkungannya.
2. Aesthetic Needs, di tingkat ini manusia mulai butuh dengan unsur-unsur estetis seperti simetris, keurutan, keindahan, kecantikan, dll.
3. Self actualization, di tahap ini manusia sudah merasa puas dengan kemampuan dalam dirinya, merasa hidup sudah berjalan dengan sinergis, dan mengenali potensi yang ada dalam dirinya.
4. Self trancedense, di tahap ini manusia sudah mencapai sesuatu yang bisa mengalahkan egonya sehingga termotivasi untuk membantu orang lain meraih self fullfillment dan menyadari potensinya masing-masing..
Menurut Maslow, semakin individu naik kepad tingkat kebutuhan yang lebih atas, maka dia akan lebih bijak menghadapi dirinya sendiri dan hidupnya. Karena kebutuhan yang lebih tinggi tidak akan tercapai kalo kebutuhan yang lebih dasar belum tercapai.
5 Mei 2006, 19 tahun sudah aku hidup di dunia. Dan melalui berkali kali perenungan ttg apa yg sebenarnya kucari selama kurun waktu itu, teori Maslow ini menjelaskannya padaku.
19 tahun sudah aku hidup dan selama itu juga aku hanya bergerak di tingkat tiga kebutuhan manusia. Yah love and belonging needs. Sesekali aku ada di tahap self esteem, tapi aku sadar kali ini kalo hampir sebagian besar waktuku, aku hanya mencari apa2 yg ada di tahap love and belonging ini. God!! really still far away dari bentuk ideal seharusnya manusia dengan bijak menghadapi hidup.
Karya Maslow
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
- Kebutuhan fisiologis/ dasar : makan, tidur, nafas, buang air
- Kebutuhan akan rasa aman dan tentram : bebas dari jajahan, bebas dari teror
- Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi : punya temen, punya keluarga, punya pasangan.
- Kebutuhan untuk dihargai : dapet pujian, penghargaan, hadiah.
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri : berbuat semau gw terserah gw.
- Fisik.
Ini kebutuhan dasar. Kebutuhan utamanya adalah traffic. Entah untuk membaca tulisan mereka, atau untuk meng-klik iklan-iklan yang mereka pajang.
Blogger di tingkat ini melakukan apapun demi traffic. - Keamanan.
Biasanya, setelah kebutuhan awal terpenuhi, blogger akan mulai membutuhkan jaminan keamanan bagi blognya. Misalnya hosting yang bisa diandalkan, tidak sering down, juga tidak asal suspend semena-mena hanya karena TOSnya dilanggar. Termasuk juga anti spam yang cerdas, kalau bisa yang ajaib, sehingga bisa bekerja membantai spam tanpa memicu permusuhan dengan pihak manapun.
Blogger di tingkat ini menulis dengan cara aman. Biasanya tak berani berpendapat. Persetan dengan dunia, yang penting dirinya aman dan nyaman. - Cinta/Rasa diterima/Sosial
Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, blogger mulai butuh pertemanan. Blogroll mereka mulai jadi terlalu panjang. Blogger juga akan membentuk kelompok-kelompok. Misalnya yang doyan pasang iklan, biasanya begerombol dengan sesama penyuka iklan. Akhirnya akan terbentuk kelompok-kelompok seberti komunitas blogger tukang iklan, blogger mesum, blogger laknat, blogger jenggotan, blogger penganjingan dan lain sebagainya. Blogger akan membutuhkan dan masuk ke dalam kelompok dimana mereka merasa diterima dan disayang. - Harga diri
Disini blogger mulai membutuhkan harga diri. Kang Maslow membagi tingkat ini menjadi dua. Yang pertama adalah ‘ketenaran’, ‘pengakuan’, dan ‘ingin kelihatan hebat’. Yang kedua adalah ‘rasa percaya diri’, ‘kompetensi’ dan ‘pencapaian’.
Kebutuhan akan ketenaran, pengakuan dan rasa hebat ini dianggap lebih rendah, karena keberadaannya tergantung pada pengakuan orang. Berada pada tingkat ini, blogger bisa melakukan apa saja demi tujuannya, mulai dari tebar sOOT (out of topic) sampai membajak karya orang lain.
Sedangkan keberadaan ‘percaya diri’, ‘kompetensi’, dan ‘pencapaian’ tidak memerlukan pihak lain. Blogger di level ini biasanya narsis, najis, dan suka katarsis sendiri. Mereka tak peduli traffic, tak peduli apakah ada yang baca, atau malah menghujat, bagi mereka yang penting adalah memuntahkan isi kepalanya ke dalam wujud tulisan. - Aktualisasi diri
Jarang sekali yang berada di level 5 ini. Di level ini seorang blogger benar-benar menjadi kreatif, memaksimalkan semua potensi mereka. Punya visi. Dan mereka suka mencari solusi dari berbagai masalah, termasuk masalah orang lain.
Di level ini blogger ngeblog bukan hanya sekedar untuk fun, gawul, katarsis atau cari duwit. Melalui tulisannya, mereka ngeblog untuk mengubah bangsa, membuat dunia jadi lebih baik. Sayang, selain jumlah mereka sedikit, minoritas berkelakuan aneh ini malah sering di beri cap sok idealis dan munafik sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar